Setiap tahunnya, ketika musim lebaran tiba, perjalanan ke kampung halaman selalu menjadi momen yang dinanti-nantikan. Namun, kunjungan tersebut kini membawa perasaan campuran antara nostalgia yang mendalam dan kesedihan yang menyelinap di hati.
Di kampung, terdapat sebuah rumah yang telah menjadi bagian penting dari kenangan masa kecil, itu adalah tempat dimana masa kecil yang bahagia bersama orangtua terlukis begitu indah. Dulu, di sana adalah pusat kebahagiaan bagi keluarga kami.
Namun, seiring berjalannya waktu, ketika kami, anak-anak, tumbuh dewasa, kami harus meninggalkan kampung untuk mengejar cita-cita dan meniti kehidupan di kota Bogor. Rumah itu pun terdiam sendiri, ditinggalkan tanpa ada lagi suara ceria kami bermain di halaman atau senyum hangat kedua orangtua saat kami berkumpul.
Namun, setiap lebaran, tradisi untuk kembali ke kampung tidak pernah pudar. Saat itulah, kami mengunjungi rumah pusaka orangtua yang sekarang sudah tidak berpenghuni. Melangkah masuk ke dalam rumah yang kosong, aroma kenangan seakan kembali menghiasi setiap sudutnya.
Rumah yang dulu dipenuhi dengan tawa riang kini sunyi tanpa kehadiran kami. Di dalamnya, foto-foto masa lalu terpajang rapi di dinding, mengingatkan akan masa-masa bahagia yang pernah terjadi di sana. Sudut-sudut ruangan juga menyimpan cerita tersendiri tentang kenangan manis bersama keluarga.
Setelah kepergian kedua orangtua, rumah ini hanya dihuni oleh debu dan kesunyian. Kunjungan kami hanya terjadi sesekali saat ada acara keluarga di kampung. Namun, dalam hati, doa terus mengalir agar segala amal ibadah dan kebaikan kedua orangtua diterima oleh Allah SWT.
Memang, rumah itu tidak lagi memiliki kehangatan seperti dulu, tetapi setiap sudutnya menyimpan kenangan tak terlupakan yang tidak akan pernah pudar dari ingatan kami. Rumah pusaka orangtua menjadi saksi bisu dari kisah kebersamaan yang selalu diingat dan dihargai.
Mudah-mudahan, di setiap langkah hidup yang kami jalani, kebaikan dan kasih sayang kedua orangtua selalu membimbing kami. Rumah pusaka yang sunyi itu tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari kisah hidup keluarga kami.
Dengan sepenuh hati, kami mendoakan semoga segala amal baik yang telah dilakukan kedua orangtua diterima oleh Allah SWT. Aamiin.